Beberapa dari mereka terus bercerita betapa besar tempat
tinggal mereka sendiri, sebelum mereka
harus tinggal di kuil itu.
"Rumah saya lebih besar dari kuil ini. Juga
ada halaman besar dan kolam ikan ", kata biksu pertama.
"Saya memiliki banyak pakaian. Saya bisa mengganti baju empat kali dalam
sehari. Jadi saya tidak harus memakai pakaian bau ini sehari-hari ", kata
biksu kedua.
"Para
pembantuku bisa masak dua belas resep yang berbeda setiap kali saya ingin makan.
Makanan buatan merek sangat
lezat", kata biarawan ketiga.
Akhirnya, tiga dari para biksu meninggalkan kuil dan kembali ke kota asal mereka. Ada
empat biksu tersisa di kuil.
Sampai suatu hari mereka melihat seekor burung besar berwarna emas terbang di atas halaman. Kemudian empat helai bulu jatuh dari tubuh burung. Setelah para biksu memegang bulu itu, mereka tidak bisa
melepaskannya. Burung itu langsung
mencengkram biksu,
dan membawa ke-empat nya terbang ke
tempat-tempat di luar kuil. Mereka melihat rumah-rumah yang indah dan hidup mewah, tetapi mereka juga melihat perang,
kemiskinan, kelaparan, dan orang-orang yang tidak memiliki rumah.
Ketika burung membawa
biksu-biksu itu kembali ke kuil, mereka melihat ke sekeliling halaman.
Mereka bersyukur kepada Tuhan
karena mereka memiliki kehidupan yang damai dari sisi lain
dunia.
0 komentar:
Posting Komentar